Rabu, 14 Januari 2015

Korea Utara Mampu Buat 20 Bom Nuklir Sebelum Obama Lengser


Kim Jong Un tengah mengamati pesawat tempur Korea Utara, Foto: KCNA

Dalam waktu dua tahun mendatang menurut Siegfried S. Hecker anggota senior Standford University Center for International Security and Cooperation,  Korea Utara akan memiliki material yang cukup untuk membangun hingga 20 bom nuklir.

Hecker merupakan mantan direktur Los Alamos National Laboratory yang telah mengunjungi Korea Utara beberapa kali dalam dekade terakhir. Dirinya meyakini, kebijakan nuklir dari lima presiden AS sebelumnya dan bimbangnya kebijakan politik Korea Selatan, serta berkurangnya tekanan China membuat kemampuan niklir Korea Utara semakin maju.

Hecker mencatat, Pyongyang kemungkinan memiliki 12 senjata nuklir dengan kapasitas produksi tahunan sekitar empat hingga enam bom. Dirinya yakin arsenal senjata utama tersebut tumbuh lebih besar dalam dua tahun mendatang. Saat presiden AS Barrack Obama lengser, Korea Utara sudah melakukan ujicoba nuklir berikutnya sekaligus memiliki 20 bom nuklir.

Dirinya menilai, selama tiga dekade lalu sejumlah kebijakan yang diterapkan presiden AS gagal menghentikan program nuklir  Korea Utara. Lima presiden AS yang  bertekad mencegah Korea Utara menjadi negara nuklir melalui berbagai kombinasi seperti diplomasi, ancaman, ultimatum dan sangsi seluruhnya dipastikan mengalami kegagalan. Pemerintahan George W. Bush bahkan gagal total dan apa yang dilakukan pemerintahan Obama  dianggap jauh lebih buruk.

Pertama kali Korea Utara membangun dasar bagi program nuklirnya terjadi pada masa pemerintahan Reagan sekitar tahun 1980an. Saat itu senjata nuklir Pyongyang difokuskan pada pembangunan reaktor plutonium dan fasilitas produksi yang mempu mengekstrak bom plutonium.

Korea Utara melaksanakan berbagai tahapan dengan meneliti sejumlah jalur alternatif pembuatan senjata nuklir, antara lain uranium sentrifugal selama masa pemerintahan George HW Bush. Sentrifugal mampu memperkaya uranium yang digunakan sebagai senjata dan menyediakan metode alternatif dalam menciptakan bom nuklir.

Pyongyang pada masa presiden Clinton sempat menghentikan operasional reaktor plutonium sebagai bagian dari Agreed Framework 1994 setelah melalui negosiasi sangat alot. Namun Korea Utara kemudian fokus pada uranium sentrifugal dan berbagi teknologi nuklir maupun keahlian dengan Syria, Libya maupun Pakistan.

Pada masa pemerintahan George W. Bush Korea Utara membatalkan Agreed Framwork dan menghidupkan kembali reaktor plutonium. Pyongyang melakukan uji coba senjata nuklir pertama pada 2006, sejak itu Korea Utara terus mengembangkan senjata nuklir sekaligus mendeklarasikan diri sebagai negara nuklir.

Korea Utara terus berupaya memperbanyak senjata nuklir dan membuatnya lebih mudah diluncurkan dari masa saja, sehingga dianggap sebagai negara yang berbahaya bagi dunia terutama negara tetangga disekitarnya.

Pemimpin pasukan AS disemenanjung Korea menungkapkan, Pyongyang kemungkinan telah berhasil membuat senjata nuklir ukuran mini sehingga bisa dipasang pada ujung roket maupun misil. Disaat yang sama Korea Utara telah memulai pembangunan kapal selam yang dilengkapi dengan peluncur rudal balistik maupun platform mobile rudal balistik antar benua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar