Kamis, 15 Januari 2015

China Kembangkan Drone Siluman Pesaing Global Hawk


Drone Tian Yi milik China, Foto: FYJS

China sepertinya sukses mewujudkan cita-citanya dalam mengikis superioritas udara AS yang sejauh ini sulit tertandingi oleh negara manapun di dunia, bahkan Rusia sekalipun. Pada Akhir Desember, China Chendu Aircraft Corporation (CAC) kabarnya telah mengumumkan drone Tian Yi generasi baru.

Menurut HIS Jane 360, Tian Yi merupakan drone yang mampu terbang diketinggian ekstrim dan terbukti memiliki kemampuan siluman.

CAC sebelumnya telah merilis dua model Tian Yi pada tahun 2006 dan 2008. Sementara model terbaru telah mengalami sejumlah desain ulang dari model 2008, termasuk masukan udara yang lebih luas, rancang ulang badan pesawat sekaligus memiliki mesin turbofan ganda.

Tujuan desain ulang drone menurut Jane, kemungkinan untuk meminimalisir jejak infra merah unmanned aerial vehicle (UAV) yang umumnya semakin menonjol bila melakukan jelajah diketinggian tertentu.

Pengembangan drone terbaru merupakan bagian dari upaya China dalam menyamai kemampuan militer AS. Hacker China sebelumnya telah menghabiskan waktu selama dua tahun untuk mencoba menerobos jaringan komputer sedikitnya 20 kontraktor pertahanan AS untuk mencuri teknologi yang digunakan dalam program drone milik AS.

Menurut Foreign Policy, Tian Yi akan diandalkan sebagai pesaing pesawat drone andalan AS yaitu Global Hawk.

Drone buka satu-satunya upaya China dalam menutup kesenjangan teknologi militer dengan AS. CAC kini tengah mengembangkan pesawat tempur generasi kelima J-20 yang secara teoritis mempu  mengungguli F-35 diarea tertentu. Para pakar beranggapan, sebagian besar pengembangan J-20 bisa dilakukan China setelah berhasil melakukan upaya hacking dan berbagai bentuk spionase lain.

Bulan Juli tahun lalu seorang pengusaha adal China sempat ditangkap setelah mencuri gigabayte data yang berhubungan dengan F-35 dan F-22 serta berbagai proyek pesawat militer AS lainnya. Hacking secara masif yang dilakukan sebelumnya menjadi pendorong bagi desain ulang J-20 dan menjadi penyebab perbaikan pesawat tersebut dalam setiap tahapan prototype.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar