Selasa, 11 November 2014

Pentagon Ingin Drone Bisa Beroperasi dari Pesawat


Prototipe pesawat tempur tanpa awak X-47B, mampu lepas lendas dari kapal induk

Pentagon berupaya mencari cara menempatkan berbagai jenis pesawat tanpa awak dalam pesawat yang lebih besar, dimana drone dapat langsung terbang dan kembali lagi setelah melaksanakan misi intelijen, pengawasan maupun pengintaian diwilayah yang sulit dijangkau.

Upaya Pentagon tersebut berasal dari permintaan terbaru Defense Advanced Research Projects Agency (DARPAA). Permintaan yang kabarnya dirilis minggu lalu menyebutkan, agar drone bisa ditempatkan pada pesawat yang lebih besar seperti B-52, pesawat bomber B-1 maupun pesawat transpor C-130. Drone yang lebih kecil harus dapat terbang langsung dari pesawat yang lebih besar untuk melakukan misi untuk kemudian kembali lagi kepesawat, sehingga berpotensi terbang lebih jauh diluar wilayah kekuasaan udara.

Permintaan juga menyebutkan, badan tersebut membayangkan sebuah pesawat besar dengan modifikasi yang minim dapat meluncurkan sekaligus memulihkan sejumlah sistem pesawat tanpa awak kecil secara langsung.

Peran drone sejauh ini semakin penting dalam militer AS dan operasi intelijen, termasuk dalam memerangi dan menelusuri kelompok teroris di Afrika dan Timur Tengah.

Permintaan terbaru DARPA merupakan bagian dari rangkaian program riset dengan tujuan mengembangkan pesawat dan senjata yang memungkinkan militer AS, mampu menjangkau jarak yang lebih jauh hingga daerah pesisir dan berbagai wilayah lain yang dilindungi oleh pasukan musuh.

Pada awal tahun, DARPA juga merilis permintaan untuk misil jarak jauh anti kapal laut yang dapat menghancurkan pertahanan musuh potensial seperti China dan Iran, sekaligus drone bawah laut berbasis kapal selam yang lebih besar.

Rencana lain DARPA, ialah memungkinkan sejumlah drone bisa saling berkomunikasi secara mandiri tanpa stasiun pusat didaratan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar