Selasa, 09 Desember 2014

Pria China Dituduh Selundupkan Data Penting Militer AS ke China


Mesin F135. Foto: JSF.mil

Seorang pria China yang sebelumnya merupakan penduduk Connecticut dan diduga bekerja membuat mesin F135 menurut pengumuman pidana pengadilan distrik Connecticut, didakwa berupaya membawa dokumen sensitif mengenai teknologi militer AS ke China.

Menurut jaksa, perjalanan Yu Long ke China bulan lalu melalui bandara internasional  Newark Liberty di New Jersey tertahan ketika petugas bea cukai menemukan dokumen miliknya dibagasi, termasuk data mengenai persamaan dan hasil tes yang digunakan dalam mengembangkan titanuim untuk pesawat militer AS. Ia ditangkap dua hari kemudian di Ithaca, New York.

Beberapa tahun terkahir para pejabat pertahanan AS memperoleh peringatan terkait dengan mengingkatnya upaya China, Rusia dan negara-negara lain memperoleh akses teknologi militer AS.

Antara tahun 2008 hingga awal tahun ini, Yu Long bekerja sebagai insinyur senior perusahaan kontraktor pertahanan di Connecticut. Ia mengungkapkan, dirinya terlibat  dalam pembuatan mesin F119 dan F135 yang digunakan untuk pesawat tempur AS dan diproduksi oleh United Technologies Corporation.

Sumber yang mengetahui kasus tersebut mengungkapkan, Yu Long bekerja untuk Technologies Research Centre yang melakukan penelitian untuk berbagai perusahaan. Ia diberhentikan pada bulan Mei ketika penyelidikan dimulai, ujar sumber yang tidak ingin diungkap identitasnya.

Dalam suatu pernyataan perusahaan mengungkapkan, pihaknya telah bekerjasama dengan pihak berwenang dan menolak berkomentar lebih jauh karena penyelidikan masih berlangsung.

Jaksa mengungkapkan, Yu Long sempat ditahan di Bandara Internasional John F. Kennedy pada bulan Agustus setelah ditemukan cek sebesar 10,000 USD, dokumen registrasi perusahaan baru serta aplikasi lamaran untuk bekerja di pusat penelitian penerbangan yang dikendalikan pemerintah China yang menegaskan Yu Long memiliki pengalaman kerja dalam bidang mesin pesawat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar