Selasa, 09 Desember 2014

NATO Cegat Pesawat Bomber Rusia di Laut Baltik


Pesawat tempur F-16 NATO dan Pesawat bomber Rusia Tu-95 Bear

Sejumlah pesawat tempur NATO mencegat enam pesawat bomber berkemampuan nuklir milik Rusia diatas laut Baltic, seperti diungkapkan aliansi pertahanan pimpinan tersebut dalam sutu pertemuan ditengah meningkatnya ketegangan dengan Moscow terkait Ukraina.

Juru bicara Oana Lungescu mengungkapkan, Empat Bomber strategis Tu-95 Bear dan dua bomber jarak jauh Tu-22M Backfire dicegat diatas wilayah udara internasional oleh pesawat tempur F-16 Portugis yang bertugas untuk NATO.

Menurut Lungescu, pencegatan dilakukan saat pesawat melakukan pengawasan rutin diatas laut Baltik dan pencegatan terakhir terhadap enam bomber menggambarkan aktifitas militer Rusia yang meningkat secara signifikan.

Insiden sebelumnya terjadi pada hari Minggu kemarin. Dua pesawat NATO mencegat total tujuh pesawat militer Rusia termasuk Tu-134s yang digunakan untuk pelatihan dan  membawa penumpang serta pesawat angkut An-72.

Lungescu menegaskan, aktifitas tersebut dapat mengganggu stabilitas dan berpotensi membahayakan penerbangan udara bila mereka tidak mematuhi aturan internasional. Ketika itu menurutnya, pesawat perang Rusia tidak melaporkan posisi mereka maupun melaporkan rencana penerbangan, sehingga beresiko membahayakan penerbangan sipil disekitarnya.

Laporan NATO mengenai pencegatan terhadap pesawat Rusia meningkat sejak krisis Ukraina meletus awal tahun ini pada level yang tidak pernah terjadi sebelumnya, sejak berlangsungnya perang dingin antara Uni Soviet dan AS.

Pemimpin Aliansi NATO Jens Stoltenberg mengungkapkan, terhitung sekitar 400 pencegatan terhadap pesawat militer Rusia dilakukan negara-negara anggota NATO tahun ini. Meningkat lebih dari 50 persen dibanding tahun lalu.

Aliansi militer pimpinan AS telah menempatkan lebih banyak pesawat, kapal serta personil militer sebagai upaya meyakinkan anggota baru NATO seperti negara-negara Baltik dan Polandia yang pernah diperintah oleh Moscow dan terkesima dengan intervensi Rusia di Ukraina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar