Selasa, 11 November 2014

Indonesia Terima Helikopter EC725 Pertama dari Airbus










Helicopter EC725
Indonesia telah menerima pengiriman pertama helikopter transpor medium EC725 dari Airbus Helicopter. PT Dirgantara Indonesia (PT. DI) memesan sekitar enam helikopter EC725 dari Eurocopter pada bulan April 2012, untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Udara dalam melakukan misi pencarian dan penyelamatan tempur (CSAR).

PT. DI selanjutnya akan melakukan proses instalasi dan kustom perlengkapan misi yang dibutuhkan, sebelum menyerahkannya kepada TNI Angkatan Udara sekitar pertengahan tahun 2015.

Pimpinan PT. DI Budi Santoso mengungkapkan,  pihaknya senang menerima EC725 pertama dari Airbus, yang memungkinkan perusahaan menyelesaikan versi CSAR untuk diserahkan kepada TNI Angkatan Udara. Pihaknya terus bekerjasama dengan Airbus untuk memastikan unit yang tersisa dikirim tepat waktu,demi  mengantisipasi pesanan tambahan lebih dari 10 unit EC725 dari Angkatan Udara untuk menjadikannya satu skuadron.

Philippe Monteux pimpinan Airbus Helicopter kawasan Pasifik dan Asia Tenggara mengungkapkan, pengiriman pertama EC725 dengan bagian-bagian penting yang awalnya dibangun PT. DI menegaskan bagaimana kemitraan yang semakin berkembang, dalam memenuhi kebutuhan helikopter di Indonesia sekaligus memberikan kontribusi bagi kemajuan perusahaan disektor kedirgantaraan.

EC725 yang merupakan pengembangan dari Eurocopter AS 532 Cougar, menjelma sebagai helikopter taktis jarak jauh yang dirancang mampu melaksanakan berbagai misi seperti pengangkutan pasukan, evakuasi korban, CSAR, pengawasan maritim, bantuan kemanuasiaan, evakuasi medis maupun  misi lain.

Helikopter dilengkapi dengan kokpit digital modern, kemampuan autopilot four-axis dan bilah rotor Fenestron dibagian ekor sehingga mampu lepas landas ditempat pendaratan terbatas, bahkan proses bongkar muat didarat tetap bisa dilakukan sambil rotor terus berputar.

Saat ini helikopter telah beroperasi disejumlah negara seperti Perancis, Brazil, Meksiko dan Malaysia. Helikopter juga telah membuktikan kemampuanya di wilayah krisis seperti Lebanon, Afganistan, Mali dan mendukung tentara Perancis selama opreasi pimpinan NATO di Libya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar