Helicopter EC725 |
Indonesia telah menerima pengiriman pertama helikopter
transpor medium EC725 dari Airbus Helicopter. PT Dirgantara Indonesia (PT. DI)
memesan sekitar enam helikopter EC725 dari Eurocopter pada bulan April 2012, untuk
memenuhi kebutuhan Angkatan Udara dalam melakukan misi pencarian dan
penyelamatan tempur (CSAR).
PT. DI selanjutnya akan melakukan proses instalasi dan
kustom perlengkapan misi yang dibutuhkan, sebelum menyerahkannya kepada TNI Angkatan
Udara sekitar pertengahan tahun 2015.
Pimpinan PT. DI Budi Santoso mengungkapkan, pihaknya senang menerima EC725 pertama dari
Airbus, yang memungkinkan perusahaan menyelesaikan versi CSAR untuk diserahkan
kepada TNI Angkatan Udara. Pihaknya terus bekerjasama dengan Airbus untuk
memastikan unit yang tersisa dikirim tepat waktu,demi mengantisipasi pesanan tambahan lebih dari 10
unit EC725 dari Angkatan Udara untuk menjadikannya satu skuadron.
Philippe Monteux pimpinan Airbus Helicopter kawasan
Pasifik dan Asia Tenggara mengungkapkan, pengiriman pertama EC725 dengan
bagian-bagian penting yang awalnya dibangun PT. DI menegaskan bagaimana
kemitraan yang semakin berkembang, dalam memenuhi kebutuhan helikopter di
Indonesia sekaligus memberikan kontribusi bagi kemajuan perusahaan disektor
kedirgantaraan.
EC725 yang merupakan pengembangan dari Eurocopter AS
532 Cougar, menjelma sebagai helikopter taktis jarak jauh yang dirancang mampu
melaksanakan berbagai misi seperti pengangkutan pasukan, evakuasi korban, CSAR,
pengawasan maritim, bantuan kemanuasiaan, evakuasi medis maupun misi lain.
Helikopter dilengkapi dengan kokpit digital modern,
kemampuan autopilot four-axis dan bilah rotor Fenestron dibagian ekor sehingga mampu
lepas landas ditempat pendaratan terbatas, bahkan proses bongkar muat didarat
tetap bisa dilakukan sambil rotor terus berputar.
Saat ini helikopter telah beroperasi disejumlah negara
seperti Perancis, Brazil, Meksiko dan Malaysia. Helikopter juga telah
membuktikan kemampuanya di wilayah krisis seperti Lebanon, Afganistan, Mali dan
mendukung tentara Perancis selama opreasi pimpinan NATO di Libya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar