Personil militer TNI AL dalam pencarian AirAsia QZ8501, Foto: Reuters |
Basarnas hari Senin kembali melakukan pencarian pesawat AirAsia
berpenumpang 162 orang yang hilang, setelah pilot gagal memperoleh izin
mengubah arah dan ketinggian pesawat untuk menghindari badai dalam penerbangan
dari Surabaya ke Singapura.
Pesawa QZ8501 tidak mengeluarkan sinyal darurat dan menghilang lima
menit setelah meminta izin perubahan arah dan ketinggian pada hari minggu.
Hadi Thahjanto juru bicara TNI angkatan udara menyatakan, dua pesawat
Hercules C-130 memfokuskan upaya pencarian didaerah timur laut pulau Bangka
yang berjarak sekitar setengah perjalanan antara Surabaya dan Singapura.
Singapura telah mengirim dua kapal angkatan laut untuk mencari Airbus
A320-200 yang dioperasikan AirAsia Indonesia dan pesawat C-130 turut ambil
bagian dalam pencarian pada hari Minggu.
Malaysia menurut laporan televisi Singapore Channel News Asia, akan
mengirim bantuan tiga kapal angkatan laut dan pesawat C-130. Sementara
Australian Broadcasting Corporation radia melaporkan, pesawat survilance P3
Orion milik Australia telah meninggalkan Darwin untuk bergabung dalam misi
pencarian. AS, Inggris, Korea Selatan dan India juga menawarkan bantuan kepada
pemerintah.
Bridgen Tatang Zainuddin direktur operasi Basarnas mengungkapkan,
pihaknya telah melakukan kordinasi dengan Singapura, Malaysia dan Australia
yang telah bersedia membantu melakukan pencarian.
AirAsia Indonesia merupakan maskapai penerbangan berbasis di Malaysia
dengan 49 persen saham dikuasai maskapai yang terkenal dengan harga tiket
terjangkau yaitu AirAsia. Aliansi grup Air Asia
termasuk di Thailand, Filipina, India belum pernah mengalami kecelakaan
sejak maskapai murah asal Malaysia tersebut beroperasi pada 2002.
Penumpang AirAsia QZ8501 terdiri dari 155 warga Indonesia, tiga asal
Korea Selatan, satu orang dari Singapura, Malaysia dan Inggris dengan kopilot
merupakan warga negara Prancis.
Joko Muryo Atmojo dirjen perhubungan udara mengungkapkan, setelah
terbang sekitar 9.700 meter dari Surabaya, pesawat meminta izin terbang
diketinggian 11.600 meter untuk menghindari awal tebal.
Ia menambahkan, Izin tidak diberikan karena padatnya lalu lintas pesawat
diwilayah tersebut dan lima menit kemudian pada 6:17am hari Minggu kemarin,
pesawat hilang kontak dengan kontrol lalu lintas udara.
Seperti diungkapkan maskapai Air Asia, pilot pesawat nomor penerbangan
QZ8501meminta izin berbelok kekiri untuk menghindari cuaca sebelum komunikasi
dengan pesawat kemudian terputus. Sunu Didyatmoko presiden direktur AirAsia mengungkapkan, pihaknya telah
bekerjasama dengan otoritas terkait untuk mengetahui penyebab kejadian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar