Prototip pesawat tempur siluman China Chengdu J-20, Foto: Wikipedia |
China pada tahun 2014 semakin terbuka dengan memperkenalkan berbagai platform
senjata terbaru, sebagai bagian dari komitmen melakukan transparansi dalam
bidang pertahanan. Platform persenjataan baru terdiri dari aset udara, laut dan
darat termasuk pesawat tempur siluman, kapal perusak dan tank tempur utama.
China Military Online sebuah situs berita asal China mengungkapkan,
sejumlah langkah besar telah membuat dunia militer terkejut, karena faktanya China
telah mengalami kemajuan pesat dalam upgrade persenjataan dan peralatan perang,
sekaligus transparansi militer yang semakin meningkat.
Keterbukaan militer China dalam beberapa tahun terkahir memperoleh
tanggapan positif dari berbagai pihak baik dari dalam maupun luar negeri. Pada 7
April kemarin, menteri pertahanan AS Chuck Hagel naik keatas kapal induk
Liaoning dalam kunjungan pertamanya di Qingdao China.
China merupakan salah satu dari lima eksportir persenjataan terbesar
didunia dan telah menghabiskan sekitar 171 milyar USD untuk pertahanan pada
tahun 2013.
Meningkatnya kemampuan angkatan laut China memperoleh perhatian serius
dari AS yang memiliki kepentingan strategis di Asia. Sejumlah negara dikawasan
tersebut terlibat dalam sengketa kedaulatan dengan China terhadap pulau-pulau
kecil, terumbu karang di laut China Selatan dan sumber daya alam.
China tahun lalu telah menambah 10 kapal baru untuk angkatan laut,
diantaranya kapal perusak dengan rudal berpemandu, frigat serta kapal penyapu ranjau
seperti Qingzhou.
Menurut China Military Online, jumlah kapal perang baru yang masuk dalam
layanan militer China setiap tahunnya telah menyusul AS dan menjadi negara satu-satunya
didunia bisa melakukan itu. Hou Xiaohe kolonel angkatan udara China sekaligus
profesor departemen penelitian strategis Universitas Pertahanan Nasional PLA
dalam suatu wawancara mengungkapkan, pesatnya perkembangan persenjataan milik angkatan
laut PLA mencerminkan tekad China dalam membangun kekuatan laut.
Selain itu, militer China memiliki tugas lebih berat dalam melindungi
kepentingan maritim dan kepentingan luar negeri yang mengharuskan China mempercepat
laju pembangunan sekaligus menempa angkatan laut agar makin kuat.
Prototipe Y-20 dan J-31 milik angkatan udara China telah memulai
debutnya dalam sebuah pertunjukan udara internasional di China. Y-20 merupakan
pesawat angkut dengan empat mesin jet berkapasitas muatan hingga 145,000 pound.
Dengan muatan maksimum pesawat mampu terbang lebih dari 2,700 mile.
Sementara J-31 merupakan pesawat tempur yang dicancang sebagai pesaing Lockheed
Martin F-35. Banyak yang menganggap J-31 merupakan pesawat tempur generasi
keempat, namun pesawat kini masih dalam tahap uji pengembangan dan berpotensi
memiliki teknologi pesawat tempur generasi kelima.
China juga memperkenalkan J-20, pesawat tempur jarak jauh dengan
kemampuan siluman yang diperkirakan siap beroperasi pada 2017. Termasuk
diluncurkannya versi modifikasi tank tempur utama T-99 serta misil berpemandu
YJ-12 dan YJ-100.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar