Model KRI Klewang yang dipamerkan SAAB, Foto: IHS |
Kepala staff TNI Angkatan Laut telah memastikan, program
kapal patroli siluman Klewang-class telah dilanjutkan dan AL setidaknya akan
mengoperasionalkan empat kapal Klewang. Laksamana TNI Marsetio yang merupakan Kepala
staff TNI AL, memastikan rencana tersebut dalam wawancara dengan HIS Jane di
Mabes TNI, Cilangkap Jakarta Timur
beberapa waktu lalu.
Program kapal siluman trimaran Klewang sempat
dihentikan setelah KRI Klewang pertama ludes terbakar saat proses perbaikan di
dermaga angkatan laut di Banyuwangi, Jawa Timur seminggu setelah diluncurkan
secara resmi pada 31 Agustus 2012. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa
tersebut, namun menteri pertahanan menghentikan program Klewang hingga
penyelidikan penyebab kebakaran tuntas.
Meski pemerintah hingga kini belum merilis hasil
penyelidikan, kabarnya Klewang berikutnya akan menggunakan material baru untuk
lambung kapal, yang disebuh Saab sebagai compound nanocomposite yang lebih kuat
dan lebih stealth serta dipilih untuk mengurangi dampak bencana serupa dimasa
mendatang.
Laksamana Marstio juga menyebutkan, angkatan laut dalam
waktu dekat juga mempertimbangkan akan memiliki lebih dari empat kapal
Klewang-class bila tawaran yang diberikan produsen cukup menarik. Bisa sampai 6
hingga 20 kapal hingga tahun 2024.
Sementara menurut Peter Carlqvist pimpinan Saab
Indonesia, bisa saja jumlah kapal yang dibangun lebih dari satu namun dalam kontrak
tertera hanya satu kapal yang dibangun. Pihaknya berharap kontrak untuk tiga
kapal lainnya bisa segera diwujudkan. Dirinya menambahkan, Saab kini menjadi
kontraktor utama program Klewang dan telah memperoleh pembiayaan penuh dari
pemerintah Swedia untuk memenuhi pesanan hingga empat kapal. Saat ini kapal
sedang dibangun dan diproduksi bekerjasama dengan produsen kapal lokal PT
Lundin di Banyuwangi, Jawa Timur.
Klewang-Class 63m memiliki desain pemecah gelombang trimaran
yang memungkinkan kapal bergerak jauh lebih cepat dan fitur stealthnya mmebuat
kapal sulit dideteksi radar musuh. Kapal ditenagai empat mesin jet MJP 550 dan
mampu mencapai cruise serta berlari pada kecepatan masing-masing 16 knot dan 35
knot.
Selain itu Klewang akan dipersenjatai dengan empat misil
permukaan RBS15 Mk3 sekaligus radar aktif berdaya jangkau 200 km dan radar
kompak Saab Sea Giraffe 1X 3D yang akan dipasang pada ujung tiang kapal untuk
meningkatkan jangkauan. Persenjataan kapal dan radar akan dikelola melalui
sistem manajemen temput (CMS) 9VL Mk4, hasil kerjasam antara Saab dengan CEROS
200.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar