Kapal Selam Jepang Soryu-class |
Australia seperti dilaporkan Bloomberg, sedang mempertimbangkan
dilakukannya kesepakatan dengan Jepang untuk membeli 12 kapal selam berbasis
Soryu-class.
Menurut laporan Bloomberg, tujuan Australia membeli teknologi rahasia
dari Jepang tersebut untuk membangun armada kapal selam generasi baru, sebuah
langkah yang bisa memicu resiko memanasnya kembali ketegangan diplomatik dengan
China yang mulai mereda baru-baru ini.
Sejumlah media Australia melaporkan, David Johnston menteri pertahanan
Australia mengakui pihak berwenang tengah mempertimbangkan proposal yang mereka
terima dari Jepang, Jerman, Swedia dan Prancis untuk menyediakan kapal selam
baru bagi armada Australia. Johnston menegaskan, negaranya berencana mengganti
enam kapal selam diesel elektrik Collins-class hingga tahun 2026.
Laporan The Australian menyebutkan,
meski Jepang, Jerman, Prancis dan Swedia tertarik membangun kapal untuk
Austrialia, namun produsen Jepan yang paling dilirik karena mereka sangat
berpengalaman dalam membangun kapal selam konvensional ukuran besar untuk
memenuhi kebutuhan Australia.
Reuter pada November 2014 juga melaporkan, Canberra lebih condong kearah
membeli kapal selam baru Jepang karena menggunakan baterai lithium ion dan
memiliki sistem propulsi canggih. Sementara para ahli mengingatkan, kesepakatan
militer antara Australia-Jepang kemungkinan dapat memperburuk ketegangan antara
Canberra dan Beijing.
Mark Thomson analis ekonomi pertahanan Australian Strategic Policy
Institute mengungkapkan, pemerintah sepertinya lebih tertarik dengan teknologi
Jepang, namun banyak rintangan yang harus dihadapi. Jepang sebelumnya tidak
mengekspor teknologi militer sensitif miliknya dan kesepakatan yang membuat
hubungan dua sekutu terdekat AS menguat akan dipandang China sebagai ancaman.
Menurut Dean Cheng peneliti di Heritage Foundation yang berbasis di AS,
bila kesepakatan tercapai Beijing akan menganggap itu terjadi karena campur
tangan Washington. Jepang jelas sedang melangkah mengubah kebijakan
tradisionalnya paska kalah dalam perang pasifik dan China melihatnya sebagai
cara Jepang meningkatkan perannya di Asia.
Sementara Shi Yongming seorang pakar asal China dari China Institute of International
Studies di Beijing beranggapan, bahwa AS akan memuji kesepakatan antara Jepang
dan Australia. Ini demi kepentingan AS
agar hubungan keamanan antara dua sekutu utama dikawasan semakin kuat.
Ia menambahkan, kesepatan tersebut akan memperkuat posisi Jepang dan
menggeser keseimbangan kekuatan dikawasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar