Sukhoi PAKFA |
Proyek
kerjasama dengan India seperti pesawat temput generasi kelima (PAKFA) dan
pesawat angkut (MTA) menjadi proyek prioritas bagi Rusia seperti diungkapkan
oleh Mikhail Pogosyan, presiden United Aircraft Corporation (UAC) Rusia hari
Selasa kemarin.
Pogosyan
mengungkapkan, proyek jet tempur generasi kelima dan pesawat angkut militer mencerminkan strategi
kami, menciptakan produk teknologi tinggi paling mutakhir bekerjasama dengan
mitra kami.
Tahap
awal kedua program ialah merumuskan persyaratan pesawat dan menuntaskan gambar
rancangan untuk mulai mengerjakan desain utama. Ia menambahkan, kedua program
dianggap sebagai prioritas dalam kerjasama dengan India. Ada beberapa hal yang
terkait organisasi kerja, persyaratan, biaya dan rincian teknis dan yang
memerlukan waktu tertentu dan prosedur yang harus dikordinasikan sesuai kepentingan
pemerintah kedua negara.
Baru-baru
ini media India melaporkan, program FGFA tidak terlepas dari kiritik para
pejabat angkatan udara India. Rusia dituduh tidak memenuhi janji-janjinya meski
kemudian pihak Rusia menyebutkan, belum memperoleh tuntutan resmi dari India
dan menegaskan, pekerjaan sudah sesuai dengan jadwal.
Rusia
dan India telah mendirikan perusahaan patungan untuk merancang dan
mengembangkan pesawat angkut multirole bermuatan medium. Pendiri perusahaan
patungan yang bermarkas di Bangalore, India ialah Hindustan Aeronautics Ltd
(HAL), UAC dan Rosobornexport.
Menurut
Pogosyan, lisensi produksi Su-30MKI secara umum terus berkembang dan
berlangsung sukses di India.
Suatu
tim ahli Sukhoi dari Rusia di Pune melakukan telah evaluasi teknis terhadap
pesawat tempur Su-30MKI. Angkatan Udara India mengandangkan SU-30s sambil
menunggu tinjauan teknis menyusul kecelakaan pesawat yang terjadi bulan lalu.
Su-30MKI yang disebut NATO sebagai Flanker-H merupakan pesawat tempur bomber
elit milik IAF, yang dikembangkan Sukhoi Aviation Corporation dan dilinsesikan
pembangunannya kepada HAL India.
Pogosyan
membuat pernyataan tersebut di kota Zhuhai yang menjadi tuan rumat pameran
dirgantara internasional China 2014. Lebih dari 700 perusahaan dengan 45 persen
diantaranya pihak asing ikut berpartisipasi. Lebih dari 120 jet dan helikopter
dipajang selama pameran dan Rusia menghadirkan sekitar 300 produk militer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar