Pemotongan Anggaran Membuat Militer AS Makin Lemah

US Navy Seal

Kemampuan militer AS untuk tetap terdepan dalam kemajuan teknologi dari negara lain dan dalam merespon berbagai krisis yang terjadi diseluruh dunia sudah dalam bahaya dan semakin memburuk, kecuali bila pemotogan anggaran dihentikan. Pernyataan tersebut berasal dari para pejabat tinggi AS hari Sabtu kemarin.

Robert Gates mantan menteri pertahanan AS mengungkapkan, pemotongan anggaran mengikis kepercayaan terhadap kepemimpinan AS diseluruh dunia dan sudah saatnya mengakhiri kebijakan yang sangat bodoh.

Kepala operasi angkatan laut AS Admiral  Jonathan Greenert menurut laporan Reutar mengungkapkan, angkatan laut AS harus memangkas kekuatan dan mengurangi kemampuan memposisikan kapal perang mereka diberbagai belahan dunia jika anggota parlemen tetap bertahan dengan pemotongan anggaran pertahanan untuk tahun fiskal 2016.

Ia menambahkan, kemampuan dalam perang elektronik, serangan elektronik, perang anti kapal selam diseluruh area penting akan semakin menurun, karena pendanaan yang ketat. Menurutnya, kemampuang angkatan laut untuk tetap berada didepan musuh-musuh potensial akan menurun secara signifikan kecuali pemotongan anggaran berakhir.

Sementara menteri pertahanan Chuck Hagel hari Sabtu  mengumumkan, pihaknya terus mendorong agar dihasilkan senjata baru termasuk robotika, sistem otonom, miniaturisasi hingga membangun pertahanan data untuk memastikan terus berlangsungnya dominasi militer AS.

Greenert dan pejabat AS lainnya mendesak kongres untuk mengakhiri pemotongan anggaran yang disebut sebagai “sequestration,” karena ketegangan yang terjadi ditengah meningkatnya ancaman, termasuk agresi Rusia kewilayah Crimea dan gerakana militan Islamic State di Irak dan Siria.

Para eksekutif dari Lockheed Martin, Huntington Ingalls Industries dan Raytheon mengungkapkan, mereka harus memotong ongkos produksi untuk menurunkan harga senjata dan ketidakpastian anggaran membatasi kemampuan mereka dalam membuat investasi yang diperlukan.

John McCaik senator partai Republik yang diperkirakan akan mengambil alih pimpinan komite senat  angkatan bersejata pada bulan Januari mengungkapkan, mengakhiri pemotongan anggaran militer merupakan prioriter tertinggi baginya.