Dassault Rafale |
Proyek MMRCA (proyek pesawat tempur multi-peran
medium) India senilai 20 milyar USD untuk memperoleh 126 pesawat tempur Rafale terancam
batal karena mengalami kebuntuan dalam negosiasi tahap akhir. Kabarnya menteri
pertahanan Prancis Jean-Yves Le Drian akan mengadakan pembicaraan dengan
menteri pertahanan India minggu depan untuk menuntaskan masalah ini.
90% dari draft kontrak proyek MMRCA sebenarnya telah
selesai dan pada tahap pertama, 18 pesawat tempur akan dikirim kepada IAF dalam
38-48 bulan setelah kesepakatan ditandatangani.
108 sisanya akan dibuat oleh Hindustan Aeronautic (HAL) melalui transfer
teknologi selama tujuh tahun kedepan.
Namun yang menjadi keluhan utama ialah, industri penerbangan
Prancis yaitu Dassault enggan menerima tanggung jawab atas 108 pesawat yang
dibangun oleh HAL terkait dengan kerugian finansial dan molornya kegiatan
produksi.
Ini mengakibatkan buntunya finalisasi proyek selama
beberapa bulan kedepan. Seorang pejabat pertahanan India mengungkapkan,
pihaknya dijadwalkan akan mengadakan pembicaraan dengan delegasi Prancis pada 1
Desember dalam kunjungannya selama dua hari di India.
India pada Januari 2012 telah memilih pesawat tempur
Dassault Rafale yang menyingkirkan lima rivalnya untuk proyek MMRCA, setelah
evaluasi teknis dan komersil secara menyeluruh. Namun negosiasi akhir sangat
alot sehingga kembali terbuka harapan dipilihnya Eurofighter Typhoon yang
didukung Inggris, Jerman, Spanyol dan Italia.
Menteri pertahanan Inggris Michael Fallon baru-baru
ini bahkan mengungkapkan, Eurofighter sepenuhnya siap melangkah untuk memenuhi
persyaratan India jika negosiasi Rafale gagal.
Laporan sebelumnya menyebutkan, bila tidak ada
penyelesaian proyek MMRCA sesuai dengan kebijakan pertahanan India, bisa saja
penandatanganan kesepatan dengan Rafale ditunda atau bahkan, seluruh proses
seleksi MMRCA yang berlangsung sejak Agustus 2007 dibatalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar