Kamis, 04 Desember 2014

Sistem Baru Mampu Lindungi Pesawat Tanpa Awak Dari Hacker


Ujicoba pesawat tanpa awak baru LSU-05 buatan LAPAN. Foto: LAPAN

Drone atau pesawat tanpa awak militer kerap digunakan untuk menyimpan data sensitif seperti pergerakan pasukan dalam operasi strategis, sehingga drone sangat rentan terhadap gangguan musuh. Kini sudah ada Sistem baru yang dikembangkan untuk melindungi pesawat tanpa awak dari serangan cyber.

Para peneliti dari universitas Virginia dan institut teknologi Georgia mengembangkan sebuah sistem yang telah melalui serangkaian ujicoba dalam kondisi sebenarnya dengan skenario mengalami serangan cyber saat melakukan misi. Menurut ilmuan yang terlibat dalam penelitian, penggunaan drone untuk tujuan militer dan sipil terus tumbuh, sehingga melindunganya dari serangan sejenis menjadi prioritas utama.

Barry Horowitz pimpinan proyek yang merupakan insinyur sistem dan informasi universitas Virginia mengungkapkan, System-Aware Secure Sentinel saat dipasang pada sebuah drone akan mendeteksi kegiatan tidak logis melebihi apa yang diharapkan. Deteksi bisa berfungsi untuk melakukan proses pemulihan secara otomatis maupun mengingatkan operator akan terjadinya serangan.

Para peneliti dalam demonya mensimulasikan berbagai ancaman, termasuk serangan cyber yang diluncurkan musuh dari lapangan, serangan dari dalam dan gangguan rantai pasokan militer. Serangan bisa berlangsung selama lima hari dan terfokus pada empat bidang berbeda yaitu data GPS, data lokasi, informasi gambar dan sistem kontrol maupun pengawasan onboard.

Menurut peneliti, pengujian dilakukan secara bertingkat untuk mengukur efektivitas teknologi dalam memperkuat sistem tanpa awak sehingga mampu bertahan saat mengalami serangan. Sistem cybersecurity mampu mendeteksi serangan cyber dalam waktu singkat kemudian memberitahukan tim dan memperbaiki performa sistem dalam berbagai skenario pengujian.

Penelitian teknologi ini disponsori  oleh Departemen Pertahanan AS. Universitas Virginia baru-baru ini melisensikan teknologi kepada perusahaan software Mission Secure Inc, untuk dijual kepada pihak militer, intelijen maupun sipil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar