Kamis, 04 Desember 2014

Pentagon Anggap Sukhoi Su-35 Mampu Taklukan Pesawat Siluman AS


Pesawat Tempur Sukhoi Su-35

F-22 Raptor merupakan pesawat siluman AS yang mampu terbang tinggi dan melesat dengan cepat sekaligus pesawat tempur paling mematikan yang pernah dibangun. Namun menurut beberapa pejabat dan mantan pejabat angkatan udara AS, Raptor dan hampir semua pesawat tempur milik AS memiliki kelemahan. F-22 yang memiliki misil udara ke udara jarak jauh mungkin tidak bisa menghancurkan pesawat musuh karena teknik radar jamming mutakhir.

Masalah ini mencuat disebabkan ketegangan yang terus meningkat dengan Rusia dan potensi konflik dengan negara-negara kuat lainnya.

Seorang pejabat senior angkatan udara AS dengan pengalamn luas di F-22 mengungkapkan, pihaknya belum dapat menghasilkan metode yang tepat untuk melawan serangan elektronik selama bertahun-tahun.  Sehingga meski pesawat memiliki fitur stealth, butuh upaya keras menghindar dari serangan elektronik untuk menargetkan pesawat seperti Sukhoi Su-35S buatan Rusia dan misil kami akan sangat kesulitan menghancurkan mereka.

Parahnya lagi, jammer baru pada dasarnya membutakan radar kecil yang tertanam pada misil udara ke udara seperti Raytheon AIM-120 AMRAAM, yang merupakan senjata utama seluruh pesawat tempur AS dan sekutu untuk jangka panjang. Artinya diperlukan beberapa tembakan misil untuk menghancurkan satu pesawat musuh, bahkan untuk pesawat siluman canggih seperti Raptor.

Petinggi angkatan udara lainnya yang berpengalaman menerbangkan pesawat tempur siluman baru F-35 Joint Strike Fighter mengungkapkan pendapat yang sama. AMRAAM memiliki sjumlah upgrade besar dalam beberapa tahun terakhir, namun teknologi segera usang tidak mampu mengikuti perkembangan teknik perang elektronik.

Misil layaknya seorang petinju yang memiliki jangkauan, batas dan seberapa jauh ia bisa memukul. AMRAAM dalam waktu dekat akan dikalahkan oleh senjata baru yang sedang dikembangkan diseluruh dunia. Bahkan Rusia diketahui mengembangkan senjata dengan jangkauan sangat ekstrem yang disebut K-100 dengan daya jangkau melebihi apa yang ada saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar