Kamis, 18 Desember 2014

Australia Sangat Tertarik Miliki Kapal Selam Misterius Jepang


Kapal Selam Jepang Soryu-class

Australia seperti dilaporkan Bloomberg, sedang mempertimbangkan dilakukannya kesepakatan dengan Jepang untuk membeli 12 kapal selam berbasis Soryu-class.

Menurut laporan Bloomberg, tujuan Australia membeli teknologi rahasia dari Jepang tersebut untuk membangun armada kapal selam generasi baru, sebuah langkah yang bisa memicu resiko memanasnya kembali ketegangan diplomatik dengan China yang mulai mereda baru-baru ini.

Sejumlah media Australia melaporkan, David Johnston menteri pertahanan Australia mengakui pihak berwenang tengah mempertimbangkan proposal yang mereka terima dari Jepang, Jerman, Swedia dan Prancis untuk menyediakan kapal selam baru bagi armada Australia. Johnston menegaskan, negaranya berencana mengganti enam kapal selam diesel elektrik Collins-class hingga tahun 2026.

Laporan The Australian menyebutkan,  meski Jepang, Jerman, Prancis dan Swedia tertarik membangun kapal untuk Austrialia, namun produsen Jepan yang paling dilirik karena mereka sangat berpengalaman dalam membangun kapal selam konvensional ukuran besar untuk memenuhi kebutuhan Australia.

Reuter pada November 2014 juga melaporkan, Canberra lebih condong kearah membeli kapal selam baru Jepang karena menggunakan baterai lithium ion dan memiliki sistem propulsi canggih. Sementara para ahli mengingatkan, kesepakatan militer antara Australia-Jepang kemungkinan dapat memperburuk ketegangan antara Canberra dan Beijing.

Mark Thomson analis ekonomi pertahanan Australian Strategic Policy Institute mengungkapkan, pemerintah sepertinya lebih tertarik dengan teknologi Jepang, namun banyak rintangan yang harus dihadapi. Jepang sebelumnya tidak mengekspor teknologi militer sensitif miliknya dan kesepakatan yang membuat hubungan dua sekutu terdekat AS menguat akan dipandang China sebagai ancaman.

Menurut Dean Cheng peneliti di Heritage Foundation yang berbasis di AS, bila kesepakatan tercapai Beijing akan menganggap itu terjadi karena campur tangan Washington. Jepang jelas sedang melangkah mengubah kebijakan tradisionalnya paska kalah dalam perang pasifik dan China melihatnya sebagai cara Jepang meningkatkan perannya di Asia.

Sementara Shi Yongming seorang pakar asal China dari China Institute of International Studies di Beijing beranggapan, bahwa AS akan memuji kesepakatan antara Jepang dan Australia.  Ini demi kepentingan AS agar hubungan keamanan antara dua sekutu utama dikawasan semakin kuat.

Ia menambahkan, kesepatan tersebut akan memperkuat posisi Jepang dan menggeser keseimbangan kekuatan dikawasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar