Rabu, 19 November 2014

Pesawat Tempur IF-X Program Penguatan Militer Jangka Panjang


Model Pesawat KF-X/IF-X Skala 1:10 dipamerkan saat Indo Defense 2014

Indonesia terus menjalankan rencana modernisasi armada tempur dalam menghadapi ancaman regional dengan target, memiliki setidaknya 200 pesawat tempur hingga 2025 untuk mencapai kekuatan pokok minimum. Pemerintah memiliki tiga program terpisah mencakup kebutuhan jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

Dalam memenuhi kebutuhan jangka panjang, Indonesia bekerjasama dengan Korea Selatan dalam program KF-X untuk pesawat tempur generasi 4.5. Program ini untuk Indonesia dinamai dengan IF-X  dan bertujuan menghasilkan pesawat tempur berkemampuan diatas F-16 dan hampir mendekati F-35, namun dengan label harga yang lebih bersahabat.

Bulan lalu pemerintah menyatakan komitmenya menyediakan 20 persen dana yang dibutuhkan dalam pembiayan proyek yang kini mulai melangkah pada tahap pengembangan secara penuh. Beberapa detail pesawat sempat ditampilkan saat Indo Defence show beberapa minggu lalu.

Korea Selatan telah menetapkan, pesawat yang mereka bangun akan memiliki mesin ganda dengan kursi tunggal dan desain C103 menjadi dasar pembangunan KF-X/IF-X. Kedua mesin harus memiliki kekuatan dorong setidaknya 36,000 pound dan dua kandidat mesin yang akan digunakan ialah Eurojet EJ200 dan General Electric F414.

Pesawat memiliki konfigurasi yang mirip dengan F-22 dengan hidung meruncing keatas dan sirip luar yang miring. Bentuk sayap dibuat sejajar dengan pangkal bidang ekor pesawat menyapu 40 derajat kebelakang. Sisi belakang saya pesawat memiliki sudut depan hingga 10 derajat.  Sayap memiliki aspek rasio 2,7:1 dan luas cakupan saluran udara masuk mencapai 781 inci persegi.

Beban yang dapat dibawa oleh 10 cantelan pesawat mencapai 16000 pound, termasuk empat cantelan internal untuk membawa misil sekelas AMRAAM. Model IF-X yang dipamerkan saat Indo Defence tampil dengan misil kendali. Kementrian pertahanan tengah melakukan program penelitian untuk berbagai ekstension dan kit kendali presisi untuk diaplikasikan pada misil Mk 80-series dan berencana melakukan ujicoba perdana pada tahun depan.

Bila Korea Selatan belum memutuskan siapa yang akan memimpin program, pemerintah mengandalkan PT DI untuk mengambil peran utama partisipasi Indonesia. Lockheed Martin juga terlibat dalam beberapa transfer teknologi, melalui keputusan Korea Selatan baru-baru ini membeli F-35 Joint Strike Fighter. KF-X dan IF-X akan serupa dalam banyak hal, namun beberapa pemasok domestik akan turut berkontribusi untuk IF-X. Penerbangan pertama diupayakan pada tahun 2020 untuk kemudian memasuki layanan sekitar tahun 2024/25.

Untuk jangka mengengah pemerintah tengah mencari pengganti pesawat F-5. Sejumlah produsen menawarkan diri untuk kontrak ini, yang awalnya untuk 16 pesawat tempur multi peran. Penjajakan terus dilakukan oleh Lockheed Martin dengan F-16, Sukhoi dengan Su-35, Saab dengan Gripen NG dan Eurofighter dengan Typhoon. Sukhoi telah memasok SU-27/30 Flanker ke Indonesia dalam batch kecil, sehingga sangat mungkin untuk memperoleh kontrak.

Namun pemerintah memberlakukan undang-undang pertahanan yang mengharuskan akusisi disertai transfer teknologi minimal 30 persen dengan bobot kriteria seleksi, 30 persen untuk kinerja sistem pesawat, 30 persen biaya akusisi dan pemeliharaan dan 40 persen untuk kerjasama dengan industri. Saab dan Eurofighter menawarkan paket kerjasama menarik meliputi transfer teknologi, produksi lokal dan pengembangan. Masing-masing perusahaan telah melakukan diskusi dengan PT DI untuk finalisasi proposal kerjasama industri.

Sedangkan untuk jangka pendek, TNI AU telah menerima pesawat tempur F-16 C/D Block 52ID yang diperoleh melalui program US Foreign Military Sales. 24 pesawat yang dipesan merupakan pesawat Block 25 yang sebelumnya digunakan angkatan udara AS dan telah melalui perbaikan menyeluruh serta modernisasi, termasuk perombakan mesin dan penguatan airframe. Tiga pesawat pertama dikirm pada bulan Juli untuk Skuadron Udara 3 di Madiun, sehingga menambah kekuatan F-16A/B yang ada dan unit berikutnya akan mengisi skuadron udara 16 di Pekan Baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar