Jumat, 21 November 2014

Jepang Lakukan Latihan Maritim Terbesar Bersama AS


Armada Laut AS dan Jepang dalam latihan maritim Keen Sword. Foto: Reuters

Jepang meningkatkan perannya dalam latihan perang skala besar dengan AS minggu ini dengan manuver udara dan laut yang dipimpin seorang laksamana. Bahkan militer AS menggambarkan, kegiatan tersebut sebagai latihan perang paling komplek yang pernah diperlihatkan angkatan laut Jepang.

Latihan bersama dengan sandi Keen Sword melibatkan lebih dari 30000 tentara Jepang dan 11000 personel AS, serta disaksikan perdana menteri Shinzo Abe yang ingin melihat kekuatan besar militer Jepang dalam aliansi pertahanan. Pada saat yang sama, Washington mendorong Tokyo untuk berperan lebih besar dalam aliansi pertahanan, terutama disebabkan modernisasi militer China yang berlangsung cepat.

Laksamana Hedetoshi Iwasaki memerintahkan armada terdiri dari dua lusin kapal destroyer termasuk kapal AS, di Samudera Pasifik sebelah selatan kepualauan Jepang selama latihan berlangsung yang dilaksanakan tiap dua tahun.

Para pejabat Jepang mengungkapkan, Iwasaki memainkan peran lebih menonjol dibanding pimpinan latihan bersama Keen Sword sebelumnya. Kegiatan yang dimulai bulan lalu merumuskan rencana pertempuran dan berpuncak pada acara yang tidak terduga selama latihan.

Tugas utamanya dalam latihan ialah menjaga aset militer terbesar AS di Asia yaitu kapal induk nuklir USS George Washington dari ancaman permukaan dan bawah laut. Laksamana muda John Alexander komandan pasukan perang George Washington mengungkapkan, ini merupakan operasi terbesar dan paling komplek dimana perwira angkatan laut Jepang memimpin operasi armada angkatan laut.

Armada perang George Washington merupakan kekuatan maritim paling ampuh di Asia dan merupakan jantung armada ketujuh AS.  Kapal induk AS berlayar bersama sejumlah kapal perang Iwasaki disertai simbol-simbol angkatan laut warisan kekaisaran Jepang terbentang ditiang utama.

Jepang dan AS meninjau kembali aliansi keamanan mereka untuk pertama kalinya dalam 17 tahun terakhir dengan harapan, militer Jepang diberikan peran yang lebih besar dalam mempertahankan kepulauan miliknya.

Shinzo Abe telah membuat prioritas untuk memperkuat militer Jepang, membalik keadaan pemotongan anggaran pertahanan selama satu dekade, mengurangi pembatasan ekspor senjata dan mengamandemen konstitusi paska perang yang memungkinkan pasukan Jepang berperang keluar negeri untuk pertama kalinya sejak perang dunia kedua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar