Kamis, 13 November 2014

Pesawat Siluman Sukhoi PAKFA Jadi Prioritas Rusia-India


Sukhoi PAKFA

Proyek kerjasama dengan India seperti pesawat temput generasi kelima (PAKFA) dan pesawat angkut (MTA) menjadi proyek prioritas bagi Rusia seperti diungkapkan oleh Mikhail Pogosyan, presiden United Aircraft Corporation (UAC) Rusia hari Selasa kemarin.

Pogosyan mengungkapkan, proyek jet tempur generasi kelima dan  pesawat angkut militer mencerminkan strategi kami, menciptakan produk teknologi tinggi paling mutakhir bekerjasama dengan mitra kami.

Tahap awal kedua program ialah merumuskan persyaratan pesawat dan menuntaskan gambar rancangan untuk mulai mengerjakan desain utama. Ia menambahkan, kedua program dianggap sebagai prioritas dalam kerjasama dengan India. Ada beberapa hal yang terkait organisasi kerja, persyaratan, biaya dan rincian teknis dan yang memerlukan waktu tertentu dan prosedur yang harus dikordinasikan sesuai kepentingan pemerintah kedua negara.

Baru-baru ini media India melaporkan, program FGFA tidak terlepas dari kiritik para pejabat angkatan udara India. Rusia dituduh tidak memenuhi janji-janjinya meski kemudian pihak Rusia menyebutkan, belum memperoleh tuntutan resmi dari India dan menegaskan, pekerjaan sudah sesuai dengan jadwal.

Rusia dan India telah mendirikan perusahaan patungan untuk merancang dan mengembangkan pesawat angkut multirole bermuatan medium. Pendiri perusahaan patungan yang bermarkas di Bangalore, India ialah Hindustan Aeronautics Ltd (HAL), UAC dan Rosobornexport.

Menurut Pogosyan, lisensi produksi Su-30MKI secara umum terus berkembang dan berlangsung sukses di India.

Suatu tim ahli Sukhoi dari Rusia di Pune melakukan telah evaluasi teknis terhadap pesawat tempur Su-30MKI. Angkatan Udara India mengandangkan SU-30s sambil menunggu tinjauan teknis menyusul kecelakaan pesawat yang terjadi bulan lalu. Su-30MKI yang disebut NATO sebagai Flanker-H merupakan pesawat tempur bomber elit milik IAF, yang dikembangkan Sukhoi Aviation Corporation dan dilinsesikan pembangunannya kepada HAL India.

Pogosyan membuat pernyataan tersebut di kota Zhuhai yang menjadi tuan rumat pameran dirgantara internasional China 2014. Lebih dari 700 perusahaan dengan 45 persen diantaranya pihak asing ikut berpartisipasi. Lebih dari 120 jet dan helikopter dipajang selama pameran dan Rusia menghadirkan sekitar 300 produk militer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar