Jumat, 28 November 2014

Pembelian 126 Pesawat Tempur Rafale oleh India Terancam Batal


Dassault Rafale

Proyek MMRCA (proyek pesawat tempur multi-peran medium) India senilai 20 milyar USD untuk memperoleh 126 pesawat tempur Rafale terancam batal karena mengalami kebuntuan dalam negosiasi tahap akhir. Kabarnya menteri pertahanan Prancis Jean-Yves Le Drian akan mengadakan pembicaraan dengan menteri pertahanan India minggu depan untuk menuntaskan masalah ini.

90% dari draft kontrak proyek MMRCA sebenarnya telah selesai dan pada tahap pertama, 18 pesawat tempur akan dikirim kepada IAF dalam 38-48 bulan setelah kesepakatan ditandatangani.  108 sisanya akan dibuat oleh Hindustan Aeronautic (HAL) melalui transfer teknologi selama tujuh tahun kedepan.

Namun yang menjadi keluhan utama ialah, industri penerbangan Prancis yaitu Dassault enggan menerima tanggung jawab atas 108 pesawat yang dibangun oleh HAL terkait dengan kerugian finansial dan molornya kegiatan produksi.

Ini mengakibatkan buntunya finalisasi proyek selama beberapa bulan kedepan. Seorang pejabat pertahanan India mengungkapkan, pihaknya dijadwalkan akan mengadakan pembicaraan dengan delegasi Prancis pada 1 Desember dalam kunjungannya selama dua hari di India.

India pada Januari 2012 telah memilih pesawat tempur Dassault Rafale yang menyingkirkan lima rivalnya untuk proyek MMRCA, setelah evaluasi teknis dan komersil secara menyeluruh. Namun negosiasi akhir sangat alot sehingga kembali terbuka harapan dipilihnya Eurofighter Typhoon yang didukung Inggris, Jerman, Spanyol dan Italia.

Menteri pertahanan Inggris Michael Fallon baru-baru ini bahkan mengungkapkan, Eurofighter sepenuhnya siap melangkah untuk memenuhi persyaratan India jika negosiasi Rafale gagal.

Laporan sebelumnya menyebutkan, bila tidak ada penyelesaian proyek MMRCA sesuai dengan kebijakan pertahanan India, bisa saja penandatanganan kesepatan dengan Rafale ditunda atau bahkan, seluruh proses seleksi MMRCA yang berlangsung sejak Agustus 2007 dibatalkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar