Senin, 17 November 2014

Militer AS Akan Pakai Senjata Elektrik, Laser dan Air Sebagai Bahan Bakar


USS Zumwalt, kapal perusak mutimisi terbaru angkatan laut AS

Dimasa mendatang kita akan menyaksikan kapal perang yang mampu menembakkan misil sebanyak tujuh kali dengan kecepatan suara tanpa peledak, atau laser yang menghancurkan ancaman dengan biaya hanya sekitar satu dolar dalam sekali tembak, maupun kapal perang yang menggunakan air laut dimana mereka mengapung sebagai bahan bakar.

Itu sebagian dari teknologi tinggi yang akan digunakan angkatan laut AS pada masa mendatang dan teknologi ini bukan hanya sekedar gagasan, karena semua telah menjalani serangkaian uji coba.

Angkatan laut AS baru-baru ini meresmikan kapal perang paling canggih yang pernah dibuat yaitu kapal destroyer USS Zumwalt dan kapal tersebut nantinya akan menggunakan teknologi militer paling mutakhir.

Zumwalt yang diluncurkan tahun lalu dan peresmiannya akan berlangsung di Bath Iron Work,Maine merupakan destroyer siluman pertama miliki AS. Panjang kapal mencapai 186m dan lebar 24m, jauh lebih dari kapal perusak kelas Arleigh Burke. Namun, badan kapal dari Zumwalt dibuat dengan sudut tajam agar membuatnya 50 kali lebih sulit terdeteksi dari radar dibanding kapal perusak sebelumnya.

Konfigurasi saat ini, Zumwalt akan membawa persenjataan berat termasuk dua Advanced Gun System (AGS) yang mampu meluncurkan roket, dengan pemandu komputer yang dapat menghancurkan targer hingga sejauh 100km. Namun dimasa mendatang menurut angkatan laut AS, akan dipasang sistem yang jauh lebih canggih.

Salah satunya senjata laser yang akan diujicoba kapal transportasi dermaga amfibi USS Ponce di Teluk Persia pada musim panas ini. Senjata laser dirancang untuk menghancurkan pesawat maupun kapal permukaan ukuran kecil yang menjadi ancaman bagi kapal AS. Menurut Matthew Klunder, pemimpin riset angkatan laut AS, senjata laser hanya menghabiskan biaya 1 USD dalam sekali tembak  dan sumber energi yang tidak pernah habis menjadi alternatif dalam menembakkan amunisi murah pada ancaman yang mahal.

Prototipe senjata lainnya ialah railgun elektromagnetik, yang akan menghemat pengeluaran militer namun menghasilkan kekuatan tembak yang jauh lebih kuat. Senjata tersebut menurut angkatan laut, menggunakan kekuatan elektromagnetik untuk menembak misil sejauh 200 km dengan 7.5 kali keceptan suara. Daya hancur proyektil hanya berasal dari kecepatan dan tidak memakai hulu ledak. Menurut Klunder, proyektil railgun hanya berbiaya sekitar 1/100 dari harga misil saat ini.

Angkatan laut AS juga mengungkapkan, kapal-kapal mereka suatu saat nanti mengambil bahan bakar dari laut yang mereka jelajahi. Mneurut Para peneliti US Naval Research Laboratory divisi teknologi sains material, mereka telah memperlihatkan konsep yang membuktikan kemampuan untuk menarik karbondiaksida dan hidrogen dari air laut dan mengubahnya menjadi bahan bakar.

Para peneliti menggunakan elektrolit NRL yang inovatif dan eksklusif untuk menghilangkan karbondioksida dari air serta menghasilkan gas hidrogen dalam prosesnya. Gas kemudian dikonversi menjadi hidrokarbon cair dengan katalis logam dalam sistem reaktor. Bahan bakar yang dihasilkan kemudian digunakan untuk menghidupkan mesin model pesawat mini.Menurut para peneliti, dalam satu dekade mendatang proses tersebut bisa menggenjot produksinya untuk menghasilkan pengganti bahan bakar jet dengan biaya 3 hingga 6 USD pergalon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar