USS Zumwalt, kapal perusak mutimisi terbaru angkatan laut AS |
Dimasa mendatang kita akan menyaksikan kapal perang
yang mampu menembakkan misil sebanyak tujuh kali dengan kecepatan suara tanpa
peledak, atau laser yang menghancurkan ancaman dengan biaya hanya sekitar satu
dolar dalam sekali tembak, maupun kapal perang yang menggunakan air laut dimana
mereka mengapung sebagai bahan bakar.
Itu sebagian dari teknologi tinggi yang akan digunakan
angkatan laut AS pada masa mendatang dan teknologi ini bukan hanya sekedar
gagasan, karena semua telah menjalani serangkaian uji coba.
Angkatan laut AS baru-baru ini meresmikan kapal perang
paling canggih yang pernah dibuat yaitu kapal destroyer USS Zumwalt dan kapal
tersebut nantinya akan menggunakan teknologi militer paling mutakhir.
Zumwalt yang diluncurkan tahun lalu dan peresmiannya akan
berlangsung di Bath Iron Work,Maine merupakan destroyer siluman pertama miliki
AS. Panjang kapal mencapai 186m dan lebar 24m, jauh lebih dari kapal perusak
kelas Arleigh Burke. Namun, badan kapal dari Zumwalt dibuat dengan sudut tajam
agar membuatnya 50 kali lebih sulit terdeteksi dari radar dibanding kapal
perusak sebelumnya.
Konfigurasi saat ini, Zumwalt akan membawa
persenjataan berat termasuk dua Advanced Gun System (AGS) yang mampu
meluncurkan roket, dengan pemandu komputer yang dapat menghancurkan targer
hingga sejauh 100km. Namun dimasa mendatang menurut angkatan laut AS, akan
dipasang sistem yang jauh lebih canggih.
Salah satunya senjata laser yang akan diujicoba kapal
transportasi dermaga amfibi USS Ponce di Teluk Persia pada musim panas ini.
Senjata laser dirancang untuk menghancurkan pesawat maupun kapal permukaan
ukuran kecil yang menjadi ancaman bagi kapal AS. Menurut Matthew Klunder,
pemimpin riset angkatan laut AS, senjata laser hanya menghabiskan biaya 1 USD
dalam sekali tembak dan sumber energi
yang tidak pernah habis menjadi alternatif dalam menembakkan amunisi murah pada
ancaman yang mahal.
Prototipe senjata lainnya ialah railgun
elektromagnetik, yang akan menghemat pengeluaran militer namun menghasilkan
kekuatan tembak yang jauh lebih kuat. Senjata tersebut menurut angkatan laut,
menggunakan kekuatan elektromagnetik untuk menembak misil sejauh 200 km dengan
7.5 kali keceptan suara. Daya hancur proyektil hanya berasal dari kecepatan dan
tidak memakai hulu ledak. Menurut Klunder, proyektil railgun hanya berbiaya
sekitar 1/100 dari harga misil saat ini.
Angkatan laut AS juga mengungkapkan, kapal-kapal
mereka suatu saat nanti mengambil bahan bakar dari laut yang mereka jelajahi. Mneurut
Para peneliti US Naval Research Laboratory divisi teknologi sains material,
mereka telah memperlihatkan konsep yang membuktikan kemampuan untuk menarik
karbondiaksida dan hidrogen dari air laut dan mengubahnya menjadi bahan bakar.
Para peneliti menggunakan elektrolit NRL yang inovatif
dan eksklusif untuk menghilangkan karbondioksida dari air serta menghasilkan
gas hidrogen dalam prosesnya. Gas kemudian dikonversi menjadi hidrokarbon cair
dengan katalis logam dalam sistem reaktor. Bahan bakar yang dihasilkan kemudian
digunakan untuk menghidupkan mesin model pesawat mini.Menurut para peneliti,
dalam satu dekade mendatang proses tersebut bisa menggenjot produksinya untuk
menghasilkan pengganti bahan bakar jet dengan biaya 3 hingga 6 USD pergalon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar