Minggu, 23 November 2014

AS Butuh Pesawat Tempur Siluman Baru untuk Lawan J-31



F-35 (atas) J-31 (bawah)

China baru-baru ini memamerkan pesawat tempur siluman kedua J-31 saat China Airshow ke-10 yang berlangsung di Zhuhai, Guangdong mulai 11 hingga 16 November. Dace Majumdar seorang ahli pertahanan AS mendesak Washinton untuk segera membuat F-35 memasuki layanan atau mengembangkan pesawat tempur baru untuk menghadapi tantangan tersebut.

Pernyataan resmi Mamudar kepada Pentagon menyebutkan, militer China telah lama menyadari bahwa pesawat tempur generasi keempat seperti J-10, J-11, SU-27 dan Su-35 akan menjadi pesawat usang saat menghadapi pesawat tempur siluman generasi keempat milik AS seperti F-22 dan F-35.

Ia Menambahkan, pesawat generasi kelima merupakan tiket untuk memasuki perang generasi kelima dan mereka telah memperoleh itu. Sebgain besar pilot AS percaya bahwa J-31 dibangun berdasarkan teknologi F-22 dan F-35 yang dicuri dan pada akhirnya pesawat akan sekuat pesawat tempur paling canggih milik AS tersebut.

Seorang peunguji coba pesawat F-35 dari US Naval Institute mengungkapkan, saya fikir mereka nantinya akan menjadi setara dengan jet generasi kelima AS karena spionase industri masih berlanjut dan terus tumbuh.

Menurut pejabat senior angkatan udara AS, F-22 memiliki rasio menghancurkan 30 berbanding satu bila berhadapan dengan Su-30 maupun J-11 diluar serangan misil permukaan ke udara. Namun ketika J-20 dan J-31 dioperasionalkan oleh PLA, rasio menghancurkan tiga berbanding satu menjadi kurang menguntungkan bagi angkatan udara AS.

Menghadapi tantangan baru ini pejabat tersebut menyarankan, mereka yang mempertanyakan mengenai pentingnya F-35 agar memikirkan kembali logika mereka. Ia menambahkan, program tersebut mungkin rumit, mahal dan masih belum matang. Namun mereka merupakan lompatan kuantum atas setiap pesawat tempur lainnya dalam arsenal persenjataan kami.

Pihaknya percaya bahwa China akhirnya akan membuat J-20 dan J-31 menjadi pesawat tempur siluman yang sempurna dan AS sebaiknya belajar dari komitmen China untuk meningkatkan teknologi militernya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar